GampongKita.com - Pemikiran adanya sebuah benua legendaris yang didukung keberadaannya oleh literatur kuno, dimana rakyatnya hidup sejahtera dan berbudaya, sebelum ia tenggelam ke dasar laut, telah memikat para sejarawan sejak zaman Plato dan bahkan sebelumnya.
Atlantis mungkin yang paling dikenal luas, ia dipopulerkan oleh filsuf Yunani terkenal bernama Plato (427-347SM), tetapi tentu bukan satu-satunya daratan besar yang tenggelam ke dasar laut. Selain legenda Atlantis, ada juga legenda benua atau daratan besar tenggelam lainnya, seperti yang disebut Lemuria dan satu lagi bernama Mu. Selain itu, ada daratan lain yang telah diverifikasi oleh ilmu pengetahuan, misalnya Zealandia, Doggerland, dan Kerguelen Plateau.
Menurut BBC Inggris, mungkin diantara legenda benua tenggelam, yang paling terkenal adalah Atlantis, yang telah memicu berabad-abad tanpa banyak teori verifikasi selain cerita Plato, berjudul Tinnaeus dan Critias. Di dalamnya, Plato bercerita tentang sebuah pulau, dan sebenarnya ia tidak menggunakan istilah benua.
Pengaruhnya meluas hingga ke Mediterania, melewati Pilar Hercules, yang dikenal hari ini sebagai Selat Gibraltar. Dia mengatakan, ukurannya lebih besar daripada penggabungan Libya dan Asia.
Raja-rajanya adalah keturunan Poseidon, dewa laut dan dewa gempa bumi, menurut Plato.
Atlantis adalah sebuah kerajaan yang kuat dan kekuasaannya meluas hingga ke Italia dan Mesir. Setelah berperang dengan Yunani zaman purba, Atlantis hancur hanya dalam satu hari secara mengerikan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi dan banjir, diperkirakan eksis sekitar 9.000 tahun sebelum Plato menulis tentang pulau itu pada sekitar 360 SM.
Plato mendokumentasikan asal-usul legenda di Timaeus. Menurut Pencarian Atlantis, Critias belajar kisah ini dari Solon, seorang negarawan Yunani dan nenek moyang Plato, disaat Critias mengunjungi Mesir sekitar 590 SM. Rupanya, ketika berada Sais, dia telah belajar legenda ini dari pendeta Mesir yang mengetahui daratan yang hilang.
Menariknya, pencarian Solon ke Mesir dikuatkan di Solon Plutarch, yang tertulis 75 ACE.
Perdebatan berlanjut mengenai lokasi sebenarnya Altantis. Beberapa teori menyatakan bahwa daratan lepas pantai Kreta mungkin adalah letak Atlantis. Teori terbaru datang dari fisikawan Rainer Kühne yang mengklaim bahwa Atlantis adalah sepotong daratan di selatan Spanyol dihancurkan oleh banjir antara 800 dan 500 SM, menurut National Geographic.
“Foto-foto satelit ini menunjukkan struktur persegi panjang dan lingkaran konsentris yang sangat sesuai dengan deskripsi Plato tentang istana-istana dan kota Atlantis,” kata Rainer, menurut National Geographic. Penelitiannya dilaporkan dalam jurnal Antiquity.
Teori lain yang menarik datang dari Atlantis Quest. Benua mungkin telah ada sebagai bagian dari pertengahan samudera Azore Plateau dan tiba-tiba tenggelam karena penurunan dasar laut Laut Tengah. Bagian yang menarik dari teori ini adalah fakta bahwa memang jadwal geologi saatnya tenggelam, sesuai dengan jangka waktu yang dijelaskan Plato. (Zachary Stieber/Epoch Times/ajg)
Sumber: Epochtimes.co.id
Atlantis mungkin yang paling dikenal luas, ia dipopulerkan oleh filsuf Yunani terkenal bernama Plato (427-347SM), tetapi tentu bukan satu-satunya daratan besar yang tenggelam ke dasar laut. Selain legenda Atlantis, ada juga legenda benua atau daratan besar tenggelam lainnya, seperti yang disebut Lemuria dan satu lagi bernama Mu. Selain itu, ada daratan lain yang telah diverifikasi oleh ilmu pengetahuan, misalnya Zealandia, Doggerland, dan Kerguelen Plateau.
Menurut BBC Inggris, mungkin diantara legenda benua tenggelam, yang paling terkenal adalah Atlantis, yang telah memicu berabad-abad tanpa banyak teori verifikasi selain cerita Plato, berjudul Tinnaeus dan Critias. Di dalamnya, Plato bercerita tentang sebuah pulau, dan sebenarnya ia tidak menggunakan istilah benua.
Pengaruhnya meluas hingga ke Mediterania, melewati Pilar Hercules, yang dikenal hari ini sebagai Selat Gibraltar. Dia mengatakan, ukurannya lebih besar daripada penggabungan Libya dan Asia.
Raja-rajanya adalah keturunan Poseidon, dewa laut dan dewa gempa bumi, menurut Plato.
Atlantis adalah sebuah kerajaan yang kuat dan kekuasaannya meluas hingga ke Italia dan Mesir. Setelah berperang dengan Yunani zaman purba, Atlantis hancur hanya dalam satu hari secara mengerikan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi dan banjir, diperkirakan eksis sekitar 9.000 tahun sebelum Plato menulis tentang pulau itu pada sekitar 360 SM.
Plato mendokumentasikan asal-usul legenda di Timaeus. Menurut Pencarian Atlantis, Critias belajar kisah ini dari Solon, seorang negarawan Yunani dan nenek moyang Plato, disaat Critias mengunjungi Mesir sekitar 590 SM. Rupanya, ketika berada Sais, dia telah belajar legenda ini dari pendeta Mesir yang mengetahui daratan yang hilang.
Menariknya, pencarian Solon ke Mesir dikuatkan di Solon Plutarch, yang tertulis 75 ACE.
Perdebatan berlanjut mengenai lokasi sebenarnya Altantis. Beberapa teori menyatakan bahwa daratan lepas pantai Kreta mungkin adalah letak Atlantis. Teori terbaru datang dari fisikawan Rainer Kühne yang mengklaim bahwa Atlantis adalah sepotong daratan di selatan Spanyol dihancurkan oleh banjir antara 800 dan 500 SM, menurut National Geographic.
“Foto-foto satelit ini menunjukkan struktur persegi panjang dan lingkaran konsentris yang sangat sesuai dengan deskripsi Plato tentang istana-istana dan kota Atlantis,” kata Rainer, menurut National Geographic. Penelitiannya dilaporkan dalam jurnal Antiquity.
Teori lain yang menarik datang dari Atlantis Quest. Benua mungkin telah ada sebagai bagian dari pertengahan samudera Azore Plateau dan tiba-tiba tenggelam karena penurunan dasar laut Laut Tengah. Bagian yang menarik dari teori ini adalah fakta bahwa memang jadwal geologi saatnya tenggelam, sesuai dengan jangka waktu yang dijelaskan Plato. (Zachary Stieber/Epoch Times/ajg)
Sumber: Epochtimes.co.id
Misteri Sejarah Atlantis
Reviewed by Sumadi Arsyah
on
10:12
Rating:
Reviewed by Sumadi Arsyah
on
10:12
Rating:
