Selain populer di dunia maya dan jejaring sosial, Jokowi ternyata cukup populer di mata kaum wanita. Enyak-enyak 70-an ada yang menitip nama buat cucunya bila lahir kelak namanya Johan Cornelis Wiratman. Biar nggak sama bila disingkat terbaca Jokowi juga. Emak-emak yang sebentar lagi melahirkan ada yang menyiapkan nama anaknya, seperti Joko Wiratman, Joseph Kordoba Wirasaputra, atau Joroknya Konspirasi Duniawi. Bila disingkat toh Jokowi juga.Mereka tak ingin memberi nama lain, misalnya Abdul Rizali Bakteri, Megawangi Putri Sukarni, Pranowo Sukopuro, atau Hatayadun Rajabasa. Selain nama-nama itu nggak begitu familiar ditelinga, kesannya juga tak memiliki makna apa-apa. Nama adalah untaian doa. Setiap orang tua menginginkan doa itu terwujud sehingga si anak kelak menjadi anak yang berintegritas dan memiliki kredibiltas dimasanya nanti setelah era Jokowi.
Begitu juga dengan wanita karir terdidik. Mereka yang sudah berwawasan tinggi ini, dalam hati tak keberatan memiliki pacar wajahnya sama persis dengan Jokowi. Seperti Di Amrik sana. Tak terhitung wanita berkulit putih menikah dengan pria Negro berkulit arang seperti saya. Dan sebaliknya. Itu terjadi karena mereka menilai segala sesuatu dari semua sisi, bukan sekedar tampang atau harta kekayaan saja. Kredibilitas dan integritas pasangan adalah syarat utama bagi mereka sebelum sepakat menjadi Romeo dan Juliet di pelaminan nanti.
Di Indonesia teramat banyak wanita yang memiliki pandangan yang sama. Sayangnya mereka hanya ingin sebatas pacaran saja tanpa mau lanjut ke pelaminan. Artinya, mereka banyak yang suka Figur kebapakkan seperti Jokowi. Namun soal memilih pasangan hidup, mereka ternyata lebih suka Ijab Qabul dengan pria-pria yang kredibel dan berintegritas tadi, serta kaya, jantan, dan suka telanjang. Kekayaan bagi mereka ada di urutan paling belakang.
Kaya dan jantan, serta kata lain yang mengiringinya, merupakan dambaan semua wanita. Pada sosok Jokowi, Soal suka telanjang inilah yang tidak terdapat padanya. Bagi wanita, Pria yang suka telanjang memiliki poin tersendiri, karena mereka punya nyali untuk memperlihatkan kejantanannya. Yang tidak suka telanjang belum dipandang jantan bagi mereka karena perlu adanya pembuktian terlebih dahulu.
Telanjang menurut versi kaum wanita terdidik ini adalah :
# Telanjang dalam transparansi keuangan, kalo nggak telanjang berarti ada indikasi bagi-bagi kavlingan negara. Jadi Jokowi mesti hati-hati soal keuangan negara. Telanjang saja dan nggak usah tutup-tutupi.
#Telanjang Dalam sikap, artinya terus terang dan apa adanya. Kalo bo’ong terus wanita mana yang mau diajak bikin ikrar depan penghulu? Artinya Jokowi harus berani menyampaikan ini benar ini salah. Telanjang saja sepolos mungkin. kalau sedikit saja ditutupi, kaum wanita juga nggak mau menerima rayuan pencapresannya.
# Telanjang dalam menyikapi problema, artinya Jokowi mesti bersikap jujur dalam menyikapi segala sesuatu. Boleh-boleh saja mengeluh tentang kelemahannya selaku pemimpin (rumah tangga) Itu manusiawi. Yang nggak boleh curhat terus di TV sambil kata-katanya mengarah pada orang lain.
Nah, sudah siapkah Jokowi telanjang dengan jantan untuk memenuhi impian wanita terdidik tadi?
Hayo Jokowi, tunjukan kejantananmu dengan telanjang!
Oleh Erwin Alwazir, Kompasiana
Pemilih Perempuan Lebih Suka Jokowi Telanjang
Reviewed by Sumadi Arsyah
on
21:39
Rating:
Reviewed by Sumadi Arsyah
on
21:39
Rating: