Tahun Baru Islam, Momentum Perbaikan Bangsa

Sumadi Arsyah
Muharram adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, yang disebut tahun baru Hijriyah atau tahun baru Islam. Menurut riwayat tahun baru Islam, ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu baginda Rasulullah SAW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhahu.

Hijrah adalah pindah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam pengertian yang lebih luas, hijrah adalah berubah atau mengubah suatu keadaan yang buruk, biadab ke arah yang lebih baik, beradab dan santun.

Dari pengertian diatas dapat kita maknai bahwa esensi dari spirit Hijrah adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan ketenteraman hidup, baik secara fisik, sosial, politik maupun spiritual. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. "Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam bahasa Arab, Hijrah bisa diartikan pindah atau migrasi. Tafsiran hijrah disini diartikan sebagai awal perhitungan kalender Hijriyah. Dimulai sejak hijrahnya Rasulullah ke Yatsrib, sebuah kota subur, terletak 400 kilometer dari Mekkah. 

Ada juga yang menyebutkan bulan muharram adalah  bulan Hijrah Nabi. Pada bulan tersebut Rasulullah diperintahkan Allah SWT untuk pindah (hijrah). Akhirnya, beliau meninggalkan kota kelahiranya Mekkah, berhijrah ke kota Madinah. Di Madinah, Nabi bersama para sahabat Muhajirin mendapat sambutan hangat oleh kaum Anshar (penduduk asli Madinah). Sehingga dijadikan titik awal berlakunya kalender Islam, yang beri nama Tahun Hijiriah.

Dalam memaknai hijrah, manusia kadang-kadang terjebak kepada sesuatu yang bersifat jangka pendek, dan melupakan sesuatu yang bersifat jangka panjang. Manusia sering tergesa-gesa dan ingin cepat berhasil apa yang diinginkannya, sehingga tidak sedikit yang menempuh jalan pintas bahkan ada yang mengharamkan segala jalan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. 

Momentum tahun baru Hijriyah kali ini memiliki historis yang penting bagi bangsa kita, karena berdekatan dengan Pemilu 2014. Pesta rakyat yang tak lama lagi digelar, kiranya dapat memberikan kita pencerahan untuk menjadi ujung tombak perubahan atas berbagai permasalahan bangsa yang belum terselesaikan.

Dan semangat Hijriah Rasulullah SAW, dapat mengilhami jiwa kita menuju kepada keadaan yang lebih baik dimasa mendatang, menjadi umat yang terbaik, bermoral dan terpuji. 

Warning Nabi Muhammad SAW pada khutbah haji wada, mewanti-wanti umatnya agar tidak saling bermusuhan, bertindak kekerasan, menzalimi sesama atau berperang satu sama lain. 

Semoga hijriah tahun ini, dapat menjadi sarana instrospeksi diri kita setahun kebelakang dan menata tahun depan yang lebih baik. “Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali.” (klik disini untuk membaca hikmah dibalik bodohnya sang keledai)

Jika berkenan silahkan baca JAMPOK ke-6
Tahun Baru Islam, Momentum Perbaikan Bangsa Tahun Baru Islam, Momentum Perbaikan Bangsa Reviewed by Sumadi Arsyah on 18:31 Rating: 5